Jokowi Tolak Usulan Jabatan Presiden Tiga Periode, Pemerhati Politik M. Ali Sebut Pernyataan Jokowi Sudah Final

Palembang, Tabloid NPP - Pro-Kontra atas usulan jabatan Presiden tiga periode masih berkembang.

Menanggapi hal tersebut pemerhati politik R. M. Ali mengatakan pro-kontra atas usulan tersebut sebuah kewajaran, menurutnya, iklim demokrasi di negara Indonesia memungkinkan jabatan presiden dan wakil presiden tiga periode.

Namun Ali menyebutkan, jika masa jabatan presiden dan wakil presiden diperbolehkan tiga periode maka perlu ada perubahan pada pasal 7 UUD 1945 dan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu dan itu butuh proses.

"Dimana pasal 7 UUD 1945 menyatakan presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun. Sesudahnya mereka dapat dipilih dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan. Sementara Pasal 169 huruf N Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pun menjelaskan, syarat menjadi presiden dan wakil presiden adalah belum pernah menjabat di posisi itu selama dua kali masa jabatan untuk jabatan yang sama," jelas Ali. Kamis 18 Maret 2021 diruang kerjanya.

"Pak Jokowi sudah menyatakan dimedia bahwa pak Jokowi menolak usulan tersebut dan saya nilai pernyataan pak Jokowi tersebut sudah final, jadi tidak perlu diperdebatkan lagi," tutup alumni relawan Jokowi-MA ini.


"Usulan itu menjerumuskan saya," kata Jokowi lewat akun Twitter resminya yang bercentang biru, @jokowi, Minggu (2/12/2019) seperti dirilis detiknews pada Minggu 14 Maret 2021.

Jokowi menyatakan, dia adalah produk pemilihan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi. Karena itu, dia tegas menolak usulan masa jabatan presiden 3 periode.

"Saya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi. Posisi saya jelas: tak setuju dengan usul masa jabatan Presiden tiga periode," cuit Jokowi di kalimat pertamanya.

Menurutnya, menyelesaikan masalah tekanan dari pihak luar dinilai sebagai tugas yang lebih penting ketimbang mewujudkan wacana masa jabatan presiden tiga periode.

"Saat ini lebih baik kita konsentrasi melewati tekanan eksternal yang tidak mudah diselesaikan," kata Jokowi. (red)

Diberdayakan oleh Blogger.