SD Khoiru Ummah Diduga Langgar Surat Edaran Disdik Tentang Pembelajaran Di Massa Pandemi Covid 19


Palembang, Tabloid NPP - Sekolah Dasar Khoiru Ummah yang terletak di jalan Padat Karya kelurahan Srimulya kecamatan Sematang Borang, Palembang serta di kelola oleh yayasan Khoiru Ummah diduga telah melanggar intruksi pemerintah melalui Dinas Pendidikan kota Palembang tentang Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid 19, yang mana sekolah tersebut diduga mengadakan pembelajaran pada tanggal 3 juni 2020, sampai 16 juni 2020, siswa / siswi di perintahkan masuk sekolah untuk belajar tatap muka dan dalam pelaksanaan pembelajaran juga dinilai tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti sarana cuci tangan mengunakan sabun, masker, dan diduga tidak ada pemberian tanda jaga jarak di bangku dan di meja sekolah.

Ada nya pembelajaran tatap muka mengakibatkan berkumpulnya orang-orang di masa pandemik corona virus ( covid 19).

Tidak sampai di situ, masuknya ajaran baru tahun ajaran 2020/2021, juga dinilai sama dibuat oleh sekolah dasar Khoiru Ummah tersebut, hal ini diungkap oleh ketua LSM Galaksi, berdasarkan laporan mayarakat kepada LSM Galaxy.

"Pada tanggal 13 juli 2020 sampai hari Jumat tanggal 17 juni 2020 saya memastikan adanya perkumpulan masyarakat didalam sekolah dasar (SD) Khoiru Ummah dan telah kami ambil bukti berupa rekaman vidio dan foto,"ujarnya.

Ditambahnya lagi, "berdasarkan surat edaran kepala dinas pendidikan nomor : 1198/disdik/2020 tentang pembelajaran di masa pandemik corona virus ( covid 19). Tahun ajaran 2020/2021, di mulai tanggal 13 juli 2020 dengan pembelajaran jarak jauh/ tidak tatap muka, sampai dengan tanggal 30 september 2020. Maka dari itu kami meminta dari dinas pendidikan dan dinas kesehatan dan gugus covid untuk menaggapi permasalahan ini yang diduga  di langgar oleh yayasan khoiru ummah, karna keselamatan siswa / siswi terancam oleh penularan corona virus, tutup Kms Fahmi.

Kepala Sekolah SD Khoiru Ummah Eti migriani S.Pd saat di konfirmasi di ruangannya (17/07/2020/) membenarkan adanya pembelajaran tatap muka.

"Benar, di karenakan terkendala dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, karna siswa/ siswi belum bisa semua untuk belajar jarak jauh, dan mungkin tidak ada nya fasilitas pendukung untuk belajar jarak jauh, seperti hp, kuota atau pulsa," ujarnya.
Diberdayakan oleh Blogger.