Membedah Makna di Balik Ornamen Keris Jokowi Berlapis Emas
Keris pemberian Presiden yang akrab disapa Jokowi itu diberi nama keris Kiai Tengara. Hanya saja, bagi masyarakat maupun pengunjung museum, keris tersebut justru lebih dikenal dengan sebutan keris Jokowi ketimbang nama aslinya, keris Kiai Tengara.
Para pengunjung dengan mudah bisa melihat koleksi keris Jokowi itu di lantai 5 bangunan museum tersebut.
Menurut salah satu kurator Museum Keris Nusantara, Muhammad Faris Lazmi, keris tersebut diserahkan Presiden Jokowi saat peresmian museum yang berlangsung pada 9 Agustus 2017 silam.
Selanjutnya keris itu menjadi salah satu ikon koleksi museum yang terletak di sekitar kawasan Stadion Sriwedari Solo itu.
"Keris ini punya gelar dengan nama Kiai Tengara yang berasal dari kata tetenger dan artinya pertanda.
Keris yang memiliki lima luk atau lekukan itu menurut Faris menyimbolkan Pancasila yang terdiri dari lima sila.
Dengan gandik atau gana ialah lar monga atau gajah yang memiliki sayap dengan tatahan menggunakan emas. Sementara itu, untuk selutnya menggunakan perak yang ditempeli dengan berlian.
"Gajah bersayap itu menandakan bahwa bangsa Indonesia itu kuat dan cerdas. Lalu pamornya wengkon itu menandakan masyarakat Indonesia diharapkan saling melindungi dan mengayomi," jelasnya.
Untuk warna merah yang mendominasi warangka, dia menyebutkan bahwa itu melambangkan kepemimpinan. Sedangkan corak alam yang terlihat di bagian gandar warangka itu menandakan tentang kekayaan sumber daya alam dan menjaga alam.
"Pamornya wengkon itu lebih kayak memproteksi atau melindungi.
Keris yang memiliki ukuran panjang sekitar 38 sentimeter itu termasuk keris buatan baru. Hanya saja untuk tahun pembuatannya, Faris mengaku tidak tahu dengan pasti lantaran keris tersebut menurut sejumlah informasi merupakan pemberian dari masyarakat pecinta keris yang diserahkan sebagai hadiah kepada Presiden Jokowi.
"Kalau dari besinya itu memang buatan kamardikan atau baru.
Awalnya keris itu hasil pemberian dari masyarakat komunitas pecinta keris kepada Pak Jokowi, tapi karena presiden tidak diperbolehkan menerima hadiah selanjutnya diserahkan ke museum.
Penulis : Dewa Aruna & tim
13 Juli 2020