Aktivis Mahasiswa Desak Kejari Bulukumba Tangkap Syamsuri


Bulukumba, TABLOID NPP - Selain meninggalkan  jejak monumental dengan berdiri kokohnya masjid islamic centre dato tiro, pemerintahan Zainuddin Hasan-Syamsuddin (Zaidin) juga diduga meninggalkan jejak kelam, salah satunya dugaan korupsi dana PDAM yang jumlahnya sekitar Rp. 300 juta yang ketika itu Direktur PDAM dijabat oleh Syamsuri yang juga terkenal sebagai broker proyek rezim Zaidin ketika itu, 2009-2014.

Sebagaimana yang ramai di beritakan oleh awak media dan menjadi bahan perbincangan para aktifis pemuda dan mahasiswa berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kasubag Umum Inspektorat Bulukumba, Andi Ahkmad Rizal, beberapa hari yang lalu, Kamis, 29/8/2019.

"Setahu saya, kalau tidak salah, uang yang harusnya di kembalikan oleh pak Syamsuri selaku direktur PDAM ketika itu sebesar Rp. 300 juta lebih. Awalnya sebenarnya tim TP-TGR yang tangani itu kasus, tapi pak Syamsuri dianggap tidak memiliki itikad baik dalam masalah ini sehingga kasus tersebut diserahkan ke aparat hukum", ungkap Akhmad Rizal.

Di tempat terpisah Kasi Pidsus Kejari Bulukumba, Andi Thirta Massaguni, membenarkan pihaknya sementara melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Sementara kita selidiki dan yang pasti ada dugaan Direktur PDAM ketika itu (Syamsuri) tidak menyelesaikan pembayaran kepada pihak ke tiga. Beberapa pihak terkait telah kami mintai keterangan, selebihnya kami belum mau berspekulasi terlalu jauh tetapi yang pasti akan clear", terang Kasi Pidsus Kejari Bulukumba.

Atas kasus tersebut, Gerakan Mahasiswa Pemerhati Anti Korupsi (GEMPIK) Sul-Sel angkat bicara dan mendesak Kejari Bulukumba segera menangkap Syamsuri sebelum melarikan diri seperti kasus-kasus yang bergulir selama ini di Bulukumba, yang terduga dan tersangka kasus korupsi tiba-tiba menghilang.

"Di Bulukumba itu, terduga dan tersangka kasus korupsi seringkali tiba-tiba menghilang olehnya karena itu agar tidak terulang di kasus ini maka kami mendesak Kejari Bulukumba untuk segera menangkap Syamsuri dan jika tidak maka aktifis mahasiwa Bulukumba yang ada di Makassar akan tumpah ruah di gedung Kejaksanaan Negeri Bulukumba", tegas Ketua GEMPIK Sul-Sel, Tri Ilham Jaya. (andi/arfendi)
Diberdayakan oleh Blogger.