Pemulutan Barat Longsor, Miris, Pemerintah Ogan Ilir Dinilai Tidak Cepat Tanggap


Ogan Ilir, TABLOID NPP - Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dinilai tidak cepat tanggap, masyarakatnya terkena bencana tanah longsor sampai kemarin selasa (30/7) hari kedua pasca kejadian belum memberikan bantuan berupa apapun terhadap warganya yang terkena langsung dampak tanah longsor, sementara camatnya sendiri sebagai kepala wilayah tidak ada ditempat.


Menurut Sonif (42) anak dari Abeso (83) yang terkena tanah longsor mengatakan, "pas kejadian aku lagi di Sribanding, nah pas warga sini membantu orang tua saya disuruh keluar rumah tapi orang tua saya tidak mau keluar, karena bapakku ini kurang pendengaran ditambah mata kabur dan ahirnya dipaksa warga keluar, alhamdulillah terimakasih keluar dengan selamat, walaupun rumah sudah miring mau roboh, bapakku masih nggak mau keluar rumah,"ujarnya. 

Memang sudah dalam tiga hari yang lewat memang sudah retak jalan ditengah tengah ini dan saya sudah tahu, mungkin retak saja tidak  ambruk  seperti ini. Umur bapakku Abeso (82) umakku (ibu-red)  Rohaya (70). Dan harapan kami kini kalau saja bapak dan umak kami ini beruntung ditegakkan rumah oleh pemerintah agar dapat beteduh lagi dirumahnya sendiri, dan sampai hari ini kami juga belum menerima bantuan dari pemerintah dan orang tuaku ini belum pernah menerima sedikitpun bantuan dari pemerintah bahkan program PKH pun tidak pernah menerima, " keluh anak Abeso.



Sementara Amir Hamzah saat dimintai komentarnya mengatakan, ya untuk sementara kami pindah dulu dengan numpang tanah keluarga dan kejadian tanah longsor ini sekitar jam 13.00 wib, ini memang sudah tiga hari yang lalu retak tapi kam ini masih mau disinilah tidak tahu kejadian seperti ini."ucapnya.

Lanjutnya mengatakan, sementara ini kami tinggal tempat orang tua seluruh perabotan rumah diungsikan tempat orang tua kami, tidur disitu, tidak bisa tidur saya ini, tidak tahulah bagaimana mau mendirikan rumah lagi. Sudah lebih kurang lima tahun kami suami istri tinggal disini dengan tiga anak, yang jelas kalau ada rumah lagi kami tidak lagi akan tinggal dilokasi inilah takut dan trumah saya, " ucapnya dengan nada sedih. 



Kalau malam malam sebelum kejadian ini ada suara krek dan selalu was was mata tidak tidur, ini menurutku longsor dibawah dampak dari orang nyedot pasir. Dahulukan pasir ditimbun dijalan ini baru tanah merah oleh pemborongnya, nah mestinya tanah merah dulu baru pasir diisi jadi keluar pasir dibawah itu kira kira saja menurut saya apa dibawah itu bolong (berlubang-red)  kita tidak tahu memadat terus tanahnya," ungkap Amir Hamzah.

Sementara Sekcam Pemulutan Barat Askari saat dikonfirmasi mengatakan, kami dari pihak kecamatan sudah melaporkan secara lisan kepada BPDB Ogan Ilir senin kemarin dan pihak pihak yang terkait dalam hal ini PUBM." ucapnya.

Lanjutnya menjelaskan, kalau yang terdampak ini ada dua rumah yang kita lihat sekarang ini yang kemarin condong mau roboh dan hari ini dibongkar dan untuk jiwa sebanyak 7 orang. Informasi yang kami terima mereka mengungsi ketempat kerabat/keluarga mereka, untuk bantuan insyah allah kami akan berkordinasi lagi lebih lanjut kami akan berkordinasi memberi bantuan. Kami bertugas baru tahun 2017 dan ini pertama selama saya bertugas disini. "jelasnya.

Menurut Kepala BPBD Provinsi H. Iriansyah didampingi kepala BPBD Kabuoaten OI Jamhuri saat diwawancara awak media, selasa (30/7) dilokasi tanah longsor mengatakan, kita sudah liat langsung disini kondisi yang ada memang ini kejadian yang tidak kita inginkan. "ucapnya.

Lanjutnya mengatakan, longsor ini mungkin dari pengaruh cuaca yang panas ini air yang sudah turun sehingga dam ini yang bisa turun akibat dari pada mungkin tanahnya sudah labil. Sebab itu kami lihat disini untukmengetahui secara langsung. Kalau kita lihat disini dua rumah yang kena dampak langsung tanah longsor ini, dan nanti kita akan koordinasikan dengan pihak setempat.

Jadi upaya usaha yang kita lakukan, kita kordinasikan dengan PU dalam hal ini PU BM tingkat kabupaten maupun provinsi. Untuk upaya bantuan nanti kita koordinasikan dengan BPBD OI upaya kebutuhan kebutuhan dasar dia mungkin tempat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti peralatan makanan kemudian peralatan rumah tangga untuk sementara kita koordinasikan dengan BPBD Ogan Ilir."ungkap Kepala BPBD Provinsi Sumsel. (Yongki&tim)
Diberdayakan oleh Blogger.