Jadi Pembicara di Universitas Trisakti, Kepala Staf Kepresidenan H.Moeldoko Paparkan Tantangan Yang Dihadapi Indonesia


Jakarta, TABLOID NPP – ‘Menjadi Pemenang di Era Persaingan Global’. Topik itu dibawakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat tampil menjadi pembicara kunci pengukuhan mahasiswa baru Universitas Trisakti Tahun Ajaran 2019, Minggu 18 Agustus 2019.
Pada kesempatan ini, Moeldoko menegaskan pentingnya mahasiswa tak hanya menekankan pada penguasaan ilmu akademis, tapi juga memastikan ideologi Pancasila sebagai dasar dan falsafah bernegara.
“Percuma kita jadi orang pandai, tapi tidak memiliki jiwa kebangsaan dan ideologi Pancasila yang kuat,” kata Panglima TNI 2013-2015 itu.
Dalam kesempatan ini, Moeldoko memaparkan setidaknya ada empat tantangan sedang dihadapi Indonesia.
Pertama, Tantangan Ideologi, yakni masuknya paham intoleran dan radikalisme ke Indonesia dan munculnya kelompok yang ingin mengubah dasar negara kita dari Pancasila menjadi yang lain.
Kedua, Tantangan Politik, dengan kondisi geopolitik dunia mulai terpecah, memanfaatkan emosi fear (ketakutan), humalitation (penghinaan), dan hope (harapan).
Ketiga, Tantangan Ekonomi, yakni trend industri begitu cepat berubah, hanya perusahaan dinamis yang dapat bertahan dengan persaingan serba cepat.
“Era industri digital alias revolusi industri 4.0 mengubah demand tenaga kerja,” jelas mantan Wakil Gubernur Lemhanas ini.
Keempat, Tantangan Sosial. Indonesia memiliki ‘bonus demografi’ pada 2030.
“Di satu sisi jumlah tenaga kerja akan sangat banyak, tapi skill tenaga kerja belum match dengan kebutuhan industri serta tingkat kemiskinan dan pengangguran masih amat tinggi,” urainya.
Sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menerangkan fokus kerja Pemerintahan Jokowi, yang semua dilakukan berdasarkan prioritas dari waktu ke waktu.
Dimulai peletakan fondasi pembangunan infrastruktur, percepatan pembangunan infrastruktur, berlanjut ke tahap pemerataan pembangunan dan kesejahteraan ekonomi.
“Dan saat ini kita masuk fase pembangunan manusia untuk Indonesia Maju,” ungkapnya.
Pembentukan Manajemen Talenta
Di akhir paparannya, Moeldoko menekankan upaya pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi yang akan membentuk ‘Manajemen Talenta Nasional’.
“Pemerintah tengah menyusun grand design manajemen talenta nasional, untuk dapat mengelola dan menghasilkan bibit-bibit potensial di berbagai sektor secara sistematis dan terorganisir. Saat ini penyelenggaraan atas upaya ini bersifat sektoral antar sektor dan belum mengacu pada satu peta jalan yang sama,” tegasnya.
Purnawirawan jenderal bintang empat ini mengakhiri kuliah motivasinya dengan jargon khas, mengajak mahasiswa Trisakti maju bergerak sesuai perkembangan zaman.
“Be Innovate or Die!” kata Moeldoko.
Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti Yoska Oktaviano menyatakan, civitas akademika Universitas Trisakti sangat kagum dan terkesan dengan paparan Moeldoko.
“Dari rektor, wakil rektor, hingga seluruh peserta merasa kagum dan bangga dengan kehadiran dan pidato beliau, sosok pemimpin yang sangat humble, dan low profile,” tuturnya.
Yoska menyatakan, para peserta mahasiswa baru sebagian besar mencatat poin-poin penting pernyataan dari Moeldoko dan sangat antusias saat sesi tanya jawab berlangsung. (Tim/KSP)
Diberdayakan oleh Blogger.