CZ806 Bren 2, Senapan Serbu Sang Penyempurna



Jakarta, Tabloid NPP - Pabrikan CZ boleh dibilang cukup berhasil melakukan transformasi bisnis. Dari yang semula memproduksi senapan serbu standar Timur, kemudian beralih ke Barat. Produk senapan serbu CZ805 mereka, laris manis di pasaran, bahkan Kopaska TNI AL pun tercatat sebagai salah satu penggunanya.

Walaupun begitu, CZ tidak lantas berpuas diri. Mereka terus menyempurnakan CZ805 berdasarkan sejumlah masukan dari para penggunanya.

Pada pertengahan 2016, CZ pun memperkenalkan CZ806 Bren 2 A1, yang merupakan inkarnasi kedua dari lini CZ805. Walaupun secara bentuk masih sama, CZ sebenarnya melakukan sejumlah gubahan radikal pada senapan serbu andalannya tersebut. Perubahan tersebut dapat dipergoki pada bagian receiver, yang material pembuatannya diganti.

Pada versi CZ805 Bren, receiver atas didesain untuk dibuat dari bahan polimer, sama seperti FN SCAR atau G36 untuk membuatnya ringan. Namun karena keterbatasan teknologi dan mesin produksi, varian produksi dari CZ805 justru menggunakan material alumunium, tanpa adanya perubahan desain. Sebagai akibatnya, receiver atas CZ805 generasi pertama jadi terlalu tebal dan berat.

Nah, CZ806 pun dirubah desainnya, dengan receiver atas yang lebih ramping, dan rusuk penguat di setiap bagian-bagian dengan gesekan tinggi. Pada receiver bawah yang sudah terbuat dari alumunium, dibuatlah cerukan-cerukan (lightening cuts) untuk mengurangi bobot, yang bisa dipergoki pada sisi luar lubang magasen. Cerukan serupa juga bisa dilihat pada rumah popor tarik yang tetap dipertahankan dari bahan polimer.

Selektor pilihan penembakan juga dibuat lebih sederhana, dimana pada CZ806 kini hanya punya setingan S-1-F (safe-semi-full auto), meninggalkan setingan S-1-2-F pada CZ805. Setiap kelongsong peluru terakhir keluar dari kamar peluru, bolt akan terkunci di belakang, sehingga penembak tinggal memasukkan magasen baru tanpa perlu repot mengokang ulang senapan serbunya. Fitur ini tidak tersedia pada CZ805.

Segenap perubahan ini berhasil mengurangi bobot CZ806 sebesar 630 gram, suatu pengurangan substansial untuk sebuah senapan serbu. Dengan bobot hanya 3 kilogram dalam kondisi kosong, CZ806 jelas lebih enak untuk dibawa bermanuver. CZ pun membuat CZ806 dapat mengadopsi magasen STANAG 4569 yang merupakan magasen standar M16, sehingga ongkos akuisisi dari senapan serbu legacy seperti M16 terasa lebih menarik.

Magasen polimer yang tembus pandang tak lupa tetap ditawarkan bagi pembeli yang menginginkan keandalan dan informasi jumlah peluru yang tersisa. Di luar kaliber 5,56x45mm, CZ806 Bren 2 A1 pun ditawarkan dalam kaliber 7,62x39mm M43 ComBloc untuk negara yang ingin beralih dari AK-47.

Niatan CZ untuk menyempurnakan CZ806 berbuah manis dengan order 2.600 pucuk CZ806 dari pemerintah Ceko senilai CZK417 juta, atau setara dengan Rp 224 Miliar. Kontrak ini tidak saja meliputi senapan serbu, tapi juga 800 pucuk CZ805 G1, pelontar granat 40mm yang akan dipasang di bawah laras CZ806. Paket tersebut masih juga ditambah lagi dengan 2.600 unit Meopta ZD-Dot, 1.600 Meopta DV-Mag3 3x magnifier, 1.450 Meopta NV-Mag3 NVG, dan 500 unit pembidik laser DBAL-A2.

Secara umum, harga per pucuk CZ806 berada pada kisaran Rp 30 Juta, cukup murah untuk sepucuk senapan serbu dengan kualitas CZ.

Di luar Ceko, Pakistan dikabarkan tengah berada pada tahapan negosiasi dengan CZ pada bulan Desember 2016 untuk dapat memproduksi CZ806 secara lokal. Kebutuhan Pakistan untuk memodernisasi senapan serbunya memang tinggi, mengingat senapan tempur G3, AK-47, dan pistol mitraliur MP5 yang diproduksi lokal oleh POF (Pakistan Ordnance Factory) di dekade 1980an sudah membutuhkan penggantinya. (DA&tim)
Diberdayakan oleh Blogger.